Selasa, 16 Agustus 2011

PERKEMBANGAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN

PERKEMBANGAN DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP PENDIDIKAN
Oleh : Saiful Bahri Yusuf


A. Pendahuluan
1. Pengertian Pendidikan
Sebelum penulis menguraikan perkembangan dan implikasinya terhadap pendidikan terlebih dahulu, penulis akan menjelaskan pengertian, tujuan dan pembaharuan pendidikan itu sendiri yang dikutip dari beberapa pendapat para pakar atau para ahli pendidikan.
Memang pendidikan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, karena sudah sering mendengarnya baik dikota maupun didesa. Namun ada juga diantara anggota masyarakat yang belum mengetahui arti yang sebenarnya dari pendidikan. Arifin (1997:12) menegaskan tentang hakikat pendidikan adalah “usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal”. Selanjutnya Bratanusa yang diterjemahkan oleh Abu Ahmadi (1991:69) menjelaskan pengertian pendidikan adalah “usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan”. Kemudian Rousseau yang diterjemahkan oleh Abu Ahmadi (1991:69) mengemukakan pendidikan adalah “ memberi kita pembekalan yang tidak ada pada anak-anak, akan tetapi bias membutuhkan pada waktu dewasa”. Pendidikan yang merupakan bagian dari pembangunan yang memegang peranan penting, maka banyak sekali para ahli yang memberikan definisi tentang pendidikan, dimana para ahli tersebut dalam mendefinisikan pendidikan sudut pandang mereka masing-masing. Sehubungan dengan hal ini, Abu Ahmadi (1991:70) menjelaskan tentang pendidikan dilihat dari dua segi yaitu :
a. Dari segi etimologi
Dari segi etimologi pendidikan berasal dari bahasa Yunani “pedagogike”. Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari kata “Paes” yang berarti “anak” dan kata “Ago” yang berarti “aku membimbing”. Jadi Paedagogike berarti aku membimbing anak.

b. Dari segi essensialis
Dari segi essensialis beliau menterjemahkan pendapat yang dikemukakan oleh :
1. Prof. Dr. M.Y. Langeveld : mendidik ialah mempengaruhi anak dalam usahanya membimbing anak, agar supaya menjadi dewasa.
2. Prof. Y.H.E.Y Hoogwold : mendidik adalah membantu anak, supaya anak itu kelak cakap menyelesaikan tugas hidupnya atas tanggungan sendiri.
3. Dr. Sis Heystu : mendidik adalah membantu manusia dalam pertumbuhan , agar ia kelak mendapat nkebahagiaan bathin yang sedalam-dalamnya yang dapat tercapai olehnya dengan tidak mengganggu orang lain.
4. Prof. S. Brojonegoro : mendidik berarti tuntutan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangan. Sampai tercapainya kesewasaan dalam arti rohani dan jasmani.

Berdasarkan uraian dan kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa pengertian pendidikan dapat dilihat dari segi etimologi dan essensialis. Adapun pengertian pendidikan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya dalam keluarga semenjak anak tersebut masih kecil. Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang diperoleh anak baik dalam keluarga maupun di sekolah pada perubahan sikap atau prilaku, serta kemampuan dan keterampilannya.

2. Tujuan Pendidikan dan Pembaharuan

Tujuan pendidikan termaktub dalam Ketetapan MPR No. IV/MPR/1998 mengenai bidang pendidikan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka melalui pendidikan formal di sekolah yang dimulai dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi. Tiap tingkat sekolah mempunyai tujuan tersendiri dalam rangka mencapai tujuan nasional. Biasanya rumusan tujuan terdapat dalam kurikulum tiap tingkat sekolah dan disebut tujuan institusional.Setiap guru bertugas menyusun tujuan instruksional khusus. Jadi secara berurutan dalam kurikulum biasanya tergambar dengan jelas suatu kerangka berpikir.
Kehidupan manusia selalu mengalami perubahan dan kebutuhannya meningkat sesuai dengan perkembangannya. Peranan pendidikan dan tingkat perkembangan manusia merupakan faktor yang dominan terhadap kemampuannya untuk menanggapi masalah kehidupannya sehari-hari. seberapa besar keterikatan suatu masalah pendidikan dengan masalah ekonomi atau masalah sosial lain dalam masyarakatnya, secara sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu (1)masalah pemerataan; (2) masalah mutu; (3) masalah efektifitas dan relevansi, dan (4) masalah efisiensi.
Pembaharuan pendidikan sebagai perspektif baru dalam dunia kependidikan mulai dirintis sebagai alternatif untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan cara yang konvensional secara tuntas. Jadi pembaharuan pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan dan menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan lebih pesat.
1. Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah pendidikan
Pembaharuan di bidang pendidikan yang merupakan usaha pembangunan diselaraskan pada pembangunan bangsa dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Pembangunan dalam bidang pendidikan harus selaras dan terintegrasi serta menunjang pembangunan bangsa yang menyeluruh. Dalam kerangka pikir ini, tugas pembaharuan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang dijumpai dalam dunia pendidikan kita baik dengan cara yang konvensional maupun dengan cara yang inovatif.
Semua usaha pembaharuan pendidikan akhir-akhir ini telah menemukan titik tolak berpijak yang mantap dan jelas yaitu pada kepentingan murid atau subyek belajar demi perkembangannya. Perhatian usaha pendidikan yang memusat pada subjek pendidikan ini sering disebut “student centered approach”. Pembaharuan pendidikan yang memusat pada masalah pendidikan umumnya dan perkembangan subjek pendidikan khususnya mengutamakan segi efektivitas dan segi ekonomis dalam proses belajar.
Beberapa tahap yang penting dalam penerapan pembaharuan pendidikan meliputi :
(1) penentuan masalah;
(2) penentuan tujuan/sasaran;
(3) mempertimbangkan segala sumber dan hambatan yang berkaitan;
(4) pengumpulan alternatif pemecahan;
(5) penentuan alternatif terpilih;
(6) pencobaan;
(7) modifikasi dan revisi alternatif pemecahan;
(8) pelaksanaan dan pengembangannya.
2. Pembaharuan pendidikan sebagai upaya untuk memperkembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis.
Sejarah kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu :
(1) periode manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba;
(2) periode manusia telah menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang namun timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi, dan;
periode manusia telah mampu mencapai kerjasama berdasarkan perencanaan menuju perubahan sosial yang diidam-idamkan.
Sasaran pembangunan nasional Indonesia diarahkan untuk mewujutkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan si\pritual. Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan berbagai perencanaan dan kegiatan pembangunan pada bidang-bidang ynag sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara luas. Sesuai dengan ciri dan kekayaan alam Provinsi Nanggroe Darussalam yang terletak di daerah tropis, tahap awal pembanguna diutamakan pada bidang ekplorasi hasil bumi baik pertambangan maupun pertanian. Sejaklama Provinsi Nanggroe Darussalam dikenal sebagai daerah pertanian dan peng ekpor hasil bumi. Ciri khas bumi Provinsi Nanggroe Darussalam beserta kandungan sumberdayanya merupakan salah satu acuan pertimbangan dalam menentukan arah dan tahapan pembangunan nasional
Sejalan dengan pertumbuhan perekonomian daerah maupun dengan adanya globalisasi perekonomian nasional dan ddunia maka tahap lanjutan pembangunan Pronvisi Nanggroe Darussalam, kegiatan perekonomian cenderung mengalami perubahan.
Faktor internal seperti makinlangkanya ruang pengolahan tanah pertanian pertambahan penduduk yang cepat dan menungkatnya tuntutan kebutuhan dan kualitas hidup masyarakat merupakan sebagian kondisi yang mendorong adanya pergeseran nilai budaya masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industrialis.
Faktor eksternal yang antara lain masuknya Iptek kedalam sistim perekonomian sebagai arus gloobalisasi juga membawa perubahan dalam demensi perekonomian masyarakat. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah dan adanya pengaruh-pengaruh perekonomian nasional, diantisipasi bahwa pada abad 21 melinium ke tiga tuntutan perekonomian daerah akan mengalami pergeseran dimana sumbangan perana sektor primer ynag berupa pertanian dan perkebunan dan sejenisyasecara persentase mengalami penurunan dan diganti oleh sektor industri dan jasa .
Adanya pergeseran struktural dalam perekonomian daerah tersebut, akan mengaksesi masyarakat kearah hidup dalam budaya industrial. Keadaan nilai masyarakat industri ini merupakan salah satu perkembangan yang akan dihadapi pada abad 21 milenium ke tiga.Yang menjadi permasalahan bagaimana strategi dan upaya pengembangan budaya masyarakat agar mampu beradaptasi terhadap perubahan budaya perekonomian tersebut. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, yang paling utama untuk mengatasi hal ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beperan sebagai pelaku pada berbagai bidang kehidupan masyarakat khususnya di bidang perekonomian. Searah dengan hal tesebut upaya pengembangan pendidikan yang mengarah kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia secara utuh dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan kemasyarakatan seluas-luasnya perlu dilaksanakan.
Sistem pendidikan daerah seperti yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 telah memberi landasan-landasan untuk pengembangan pendidikan secara merata di seluruh daerah. Sistem pendidikan tersebut walaupun belum secara operasional mengatur langkah-langkah pengembangan tentang pendidikan secara rinci, namun demikian dapat digunakan sebagai acuan dasar dalam rangka melaksanakan upaya pengembangan pendidikan, mengingat kedudukannya sebagai undang-undang. Yang sangat fundamental adalah bagaimana uya pengembangan sistem pendidika nasional harus ditempuh agar lebih mantap dalam rangka mengahadapi abad 21 milenium ke tiga.


B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan dan Implikasinya Terhadap Pendidikan
1. Perkembangan Masyarakat Dewasa ini
Pada saat ini sedang terjadi perubahan-perubahan sosial budaya yang sangat pesat di berbagai daerah dan kawasan. Munculnya tipe-tipe lembaga dan organisasi baru baik dibidang pemerintahan maupun bidang kemasyarakatan merupakan salah satu ciri sedang terjadinya perubahan sosial budaya. Kondisi ini selainmenimbulkan pergeseran kepadatan penduduk juga menimbulkan cara hidup yang lebih kompetetif. Perubahasn-perubahan dalam tata kehidupan masyarakat teersebut dapat menimbulkan berbagai faktor dan sebab, namun secara umum lebih banyak didorong oleh tiga faktor uama yaiatu perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnoologi, kependudukan dan faktor ekologi. ( Soejadmoko, Manusia dan dinia yan g sedang berkembang ). Demikian juga faktor politik dan pertahanan keamanan besar pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat.

2. Faktor Kemajuan IPTEK
Adanya kemajuan yang sangat pesat dibidang ilmu pengetahuan dan tehnologi melahirkan loncatan-loncatan perkembangan di bidang industri. Daerah-daerah yang tidak mampu mengikuti perkembangan industri mutakhir akan ketinggalan dan secara berangsur-angsur akan kehilangan kemampuannya dalam memepertahankan otonomi. Kondisi ini merupakan tantanan yang sangat berat yang dihadapi oleh daerah-daerah saat ini. Oleh karena itu perlu ditempuh upaya yang mengarah kepada IPTEK mutakhir melalui penengkatan sumber daya manusianya.
3. Faktor Kependudukan
Daerah-daerah yang jumlah penduduknya masih di bawah garis kemiskinan menghadapi masalah yang sulit dalam mengupayakan pembangunan demi kesejahteraann masyarakatnya Laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi oleh kemajuan bidang ekonomi akan mengahadapi bermacam-macam konsekwens.Bagaimana menciptakan struktur dan proses politik, ekonomi dan sosial budaya yang dapat mengimbangi kebutuhan masyarakat yang jumlah penduduknya.
4. Faktor Politik dan Keamanan
Kegiatan pembangunan kapanpun dilaksanakannya akan berjalan lancar apabila ditopang oleh suatu kondisi daerah yang aman da tertib dalam pengertian tidak ada gangguan yang secara langsung menghambat proses pembangunan. Kondisi semacam ini hanya dapat terwujud apabila situasi politik dan pertahanan keamanan daerah dapat terkendali secara baik. Secara umum pada awal abad 21 milenium ke tiga ini keadaan politik dan pertahan keamanan di berbagai daerah tidak begitu mantap dan tidak dpat mendukung kelancaran pembangunan. Kesadaran masyarakt dalam memelihara keamanan dan ketertiban makin menurun sehingga tidak dapat terciptanya suasana yang kondusif.
Apabila sistem politik tidak dapat menampung aspirasi masyakat dapat timbul kerusuhan dari golongan tertentu untuk memaksan kepentingan secara konstitusional ( Doktrin, Hankamneg 1991 ). Kondisi negatif di bidang politik dan pertahana keamanan di daerah yang mungkin timbul dapat dihindari apabila sistem politik dan pertahanan keamanan nasional dapat menampung aspirasi masyarakat daan mewaspadai pembangunan yang berpengaruh negatif terhadap stabilitas nassional. Pendidikan dalam menanamkan kesadaran berpolitik dan bela negara baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal dapat berperan untuk membantu mengatasi hal-hal negatif tersebut.
C. Upaya pemantapan sistem Pendidikan Nasional
Dalam perkembangan sistem pendidikan nasional Indonesia mengalami perubahan dan pembaharuan-pembaharuan sejalan laju pembangunan nasioanal. Pada masa pra kemerdekaan sistem pendidikan nasional sangat dipengaruhi olah pola-pola pendidikan kolonial sedangakan sistem pendidikan jauh sebelumnya berupa pola pendidikan tradisional yang menitik beratkan pendekatan transpormasi ilmu dan pengalaman melalui pendekatan kontak sosial, penerapan norma-noram dan etika, budaya, dan agama. Pada masuknya kebudayaan Eropa ke Indonesia sistem pendidikan indonesia dimasuki pola pendidikan moderen ynag pelaksanaanya lebih formal. Seetelah pengakuan kedaulatan sistem pendidikan nasioamnal diatur dalam sistem konstitusional indonesia sejalan dengan lahirnya undang-undang dasar Indonesia.
Pada masa era tinggal landas yang akan datang sistem pendidikan nasional Indonesia akan dihadapkan kepada berbagai tantangan dalam mengimbangi masyarakat yang maju semakinpesat baik dalam bidang perekonomian sosial budaya ilmu pengetahuan dan tehnologi serta politik dan pertahanan keamanan baik dalam lingkup dudnia maupun dalam negeri.
D. Perkembangan dan Implikasinya Terhadap Pendidkan Nasional
Melalui arus globalisasi perubahan-perubahan sosial budaya dan perekonomian serta nilai-nilai lainnya dapat denga mudah masuk ke berbagai negara dan kawasan lain dan dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Hal-hal yang positif dariadanya perubahan kondisi mayarakat tersebut diamati peluang-peluang yang berpengaruh terhadap upaya peningkatan sistem pendidikan nasional serta mewaspadai hambatan-hambatan yang mungkin timbul.
1. Peluang
Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan dari perkembangan-perkembangan sosial budaya, perekonomian, politik dan hankamnas dalam rangka meningkatkatkan sistem pendidikan nasional:
• Adanya penemuan-penemuan baru dalam ilmu pengetahuan dan tehnologi sebagai hasil riset negara maju maju dapt dimanfaatkan untuk pengkayaan IPTEK nasional dan peningkatan kemapuam Akademis.
• Loncata-loncatan dalam bidang tehni industri dapat diserap untuk kepintingan pengembangan tehnologi industri pengolahan dan meningkatkan tiori dan pola-pola produksi.
• Ditemukannya sistem dan produk telekomunikasi dan informatika yang lebih maju memberikan peluang untuk memeperlancar proses alih tehnologi dan kepentingan sistem intruksi dan pembelajaran.
• Berkembangnya cara-cara berekonomi dan sistem manajemen yang lebih mengarah kepada efesiensi usaha denganjangkauan internasional, mendorong peningkatan pengetahuan dan tehnlogi perdagangan intrnasional bagi para cendekiawan pendidikan nasional.
• Munculnya institusi-institusi dan perhimpunan pengembangan pendidikan internasional memungkinkan adanya bantuan dana dan pengembanga sistem pendidikan nasional
• Berkembangnya berbagai ilmu pengetahuan serta tehnologi di negara-negara maju memeberi peluang bagi cendikiawan Indonesia untuk belajar di luar negeri dalam bidang ilmu pengetahuan yang belum dikuasai sebelumnya.
• Masuknya IPTEK maju ke dalam bidang usaha dan sistem pendidikan nasional memacu tumbuhnya lembaga-lembaga penelitian dan riset nasional.
2. Kendala.
Perkembangan masyarakat di dunia yang berdampak negatif dan merupaka kendala dalam upaya pengembagn sistem pendidikan nasional indonesia antar lain:
• Masuknya berbagai ilmu pengetahuan dan tehnologi serta perekonomian baru kedalam sistem sosial budaya dan perekonomian indonesia memungkinkan masuknya idiologi dan budaya asing ke dalam tat a nilai bangsa indonesia yang dapat berdapak timbulnys instabilitas di dalam negeri. Dampak linnya akan merusak tata sosial budaya yang telah terbentuk sebelumnya baik melalui pembinaan sumberdaya manusia indonesia pada jalur formal maupun informal.
• Penyerapan ilmu pengetahuan dan tehnologi oleh bangsa indonesia baru dilakukan oleh segolongan kecil masyarakat intelektual dan belum merata ke seluruh lapisan masyarakat. Akibatnya timbul kesenjangan dan ketidak meratan kualitas manusia indonesia yang akan menjadi beban dunia pendidikan untuk mengatasinya.
• Makin intensifnya cara-cara dan pola manajemen pembinaan susmberdaya manusia di luar negeri, makin mendorong ke arah yang lebih kompetitif dalam usaha sasaran tenaga kerja terampil. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapai oleh kumunitas pendidikan.

Daftar pustaka
Simajuntak, B, (1995) Latar Belakang Kenakalan Anak, Alumni Bandung ,

Sujanto. A, Halim Lubis, Taufik Hadi (1990) Psikologi Kepribadian, Penerbit Aksara Baru, Jakarta,

Sujono. A.G, (1992) Pendahuluan Administrasi Pendidikan I, Pringgading Solo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar